Dalam Surat Al-A’raf ayat 16-17, Allah menggambarkan kesombongan dan tipu daya Iblis setelah ia diusir dari surga karena menolak bersujud kepada Adam. Ayat ini berisi ancaman Iblis terhadap manusia, di mana ia bersumpah akan menyesatkan mereka dari berbagai arah.
16. Iblis berkata: “Karena Engkau telah menghukumku tersesat, pasti aku akan menghalangi mereka dari jalan-Mu yang lurus.”
17. “Kemudian aku akan mendatangi mereka dari depan, dari belakang, dari kanan, dan dari kiri mereka. Dan Engkau tidak akan mendapati kebanyakan mereka bersyukur.”
1. Kesombongan dan Kesalahan Iblis
Iblis menuduh Allah sebagai penyebab kesesatannya, padahal ia sendiri yang menolak perintah Allah untuk bersujud kepada Adam. Ini menunjukkan sifat sombong dan pembangkangan Iblis yang menjadi sumber permusuhannya terhadap manusia.
2. Tekad Iblis untuk Menyesatkan Manusia
Iblis berjanji akan menghalangi manusia dari jalan yang lurus (ash-shirath al-mustaqim), yaitu jalan kebenaran yang membawa kepada keselamatan dan ridha Allah. Ini menunjukkan bahwa Iblis tidak hanya sekadar membenci manusia, tetapi juga memiliki tekad kuat untuk menyesatkan mereka.
3. Empat Arah Godaan Iblis
Dari depan: Iblis menanamkan keraguan terhadap kehidupan akhirat dan menipu manusia agar lebih mencintai dunia.
Dari belakang: Ia membuat manusia tertarik pada kesenangan duniawi, harta, dan kedudukan sehingga lalai dari ibadah.
Dari kanan: Iblis membisikkan kesalahan dalam ibadah, membuat manusia merasa amalnya sudah cukup atau merasa sombong dengan kebaikan yang dilakukan.
Dari kiri: Ia mendorong manusia ke dalam maksiat dan hawa nafsu sehingga jauh dari kebaikan.
4. Mayoritas Manusia Tidak Bersyukur
Godaan Iblis menyebabkan banyak manusia lalai dalam bersyukur. Bersyukur tidak hanya berarti mengucapkan “Alhamdulillah,” tetapi juga menaati Allah dalam segala aspek kehidupan. Iblis berusaha menjauhkan manusia dari rasa syukur dengan membuat mereka kufur dan tidak puas dengan apa yang telah diberikan Allah.
Kesombongan membawa pada kehancuran: Seperti yang terjadi pada Iblis, kesombongan dan merasa lebih baik dari orang lain bisa menjauhkan seseorang dari rahmat Allah.
Godaan Iblis ada di setiap sisi kehidupan: Kita harus selalu waspada dan mendekatkan diri kepada Allah agar tidak terjerumus dalam tipu daya setan.
Bersyukur adalah kunci keselamatan: Iblis mengetahui bahwa manusia yang bersyukur akan selamat dari tipu dayanya, maka kita harus berusaha menjadi hamba yang bersyukur dalam segala kondisi.
Dengan memahami tafsir ayat ini, kita menjadi lebih sadar bahwa kehidupan adalah ujian, dan setan akan selalu berusaha menjatuhkan kita. Oleh karena itu, kita harus senantiasa berlindung kepada Allah dan berpegang teguh pada ajaran-Nya agar tidak tersesat dalam tipu daya setan.
Saat ini belum ada komentar